Para hadirin hadirot, mari keterangan-keterangan
dari pusat tadi kita perhatikan sungguh-sungguh, disamping mengenai
perjuangan Wahidiyah secara umum, hubungan dengan Mujahadah Kubro
Wahidiyah yang akan dilaksanakan, mari para hadirin hadirot, mulai deti
ini kita senantiasa bersiap-siap memperhatikan dhohiron wa bathinan,
moril dan materiil. Para hadirin hadirot, kita harus menyempurnakan
tasyakur kit, bahwa kita ditakdirkan untuk ikut berjuang dalam
perjuangan Fafirruu ilalloh wa Rosulihi SAW. Minggu yang lalu pernah
saya kemukakan, disamping kita maklumi bersama. Nilai segala sesuatu
yang ada hubungannya dengan yang lain, yang menjadi nilai dai suatu
sebab, itu tergantu kepada yang punya sebab tadi. Artinya, seperti pada
minggu yang lalu, soal ilmu. Ilmu itu tergantung kepada yang diilmuni.
Minggu yang lalu saya katakan, kalau mengenai ilmu dunia, yan paling
tinggi nilainya adalah ilmu politik, sebab politik itu mengatur negara,
semua bidang dibawah negara, baik itu soal ekonomi, baik itu soal
perburuhan, perdagangan, pertanian dan sebagainya, itu semua dibawah
negara. Yang paling tinggi sendiri adalah negara. Jadi ilmiahnya juga
begitu. Ilmu kedokteran, ilmu teknik dan sebagainya itu dibawah ilmu
polotik. Masalah-malah lain-lain juga begitu atau soal umum, khususnya
soal agama dan umumnya semua soal. Barang yang maujud, barang yang ada,
itu semuanya dibawah ...... Alloh SWT. Alloh SWT yang Maha Tinggi.
Diatas segala Maha. Dari itu, ilmu Tuhan ditas segala ilmu. Justru
karena itu, perjuangan soal ini, diatas segala perjuangan justru soal
ini diatas segala usaha.justru membantu soal ini, diatas segala
membantu. Dan sebagainya dan sebagainya. Mari para hadirin hadirot kita
tingkatkan tasyakur kita kepada Alloh SWT, kita jadikan yaitu
Perjuangan Fafirruu ilalloh wa Rosulihi SAW. Memperjuangkan kesadaran
terhadap Alloh wa Rosulihi SAW. Selainya kita meklumi soal yang baru
yang saya utarakan tadi, betapa nilainya. Para hadirin hadirot, mumpung
kita masih ada kesempatan yang baik, mari kita dengan sungguh-sungguh
kesempatan yang baik ini kita manfaatkan yang sungguh-sungguh dengan
sebaik-baiknya pula para hadirin hadirot, mumpung kita semua nasih bisa
membantu, moril dan materiil. Mari para hadirin hadirot!, nanti
mungkin pada suatu ketika kita tidak bisa membantu, atau mungkin pada
suatu saat kita dapat membantu, tidak ada yang mau kita bantu !,
umpamanya yaa Audzu billah, Perjuangan Wahidiyah sudah bubar,
umpamanya. Oleh kerana itu, mari sekali lagi mumpung panjenengan masih
mampu berjuang, mampu membantu dengan moril maupun materiil, mumpung
masih ada perjuangan. Mari para hadirin hadirot !, mumpung kita masih
memperjuangkan, mampu menyiarkan secara lahiriyah dan batiniyah. Mari
para hadirin hadirot kita gunakan kesempatan ini. Ini suatu nikmat yang
besarsekali. Syukurnya tidak lain adalah meningkatkan, menyempurnakan
yang sebanyak-banyaknya.
Disamping itu para hadirin hadirot, seperti kita maklumi. Nuwun sewu
saya obrolkan, disamping kita maklumi. Bahwa umat damn masyarakat
membutuhkan sekali. Cuman sayangnya, sayangnya mereka tidak tahu bahwa
mereka membutuhkan sekali. Membutuhkan sekali. Maka dari itu para
hadirin hadirot, mari pada kesempatan ini kita manfaatkan yang
sungguh-sungguh, demi untuk perjuangan yang paling diridloi Alloh wa
Rosulihi SAW !. perjangan yang sangat dibutuhkan sekali oleh umat
manusia, sekalipun mereka itu tidak menyadari !. perjuangan yang paling
bermanfaat !. Mari para hadirin-hadirot dengan sungguh-sungguh
kesempatan ini kita gunakan untuk merintih-rintih dihadapan Alloh wa
Rosulihi SAW. AL FAATIHAH !.....................
AL FAATIHAH !.....................
AL FAATIHAH !.....................
ALLOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD..............dst.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar