TAWASSUL
Pengertian Tawassul :
Menurut pengertian lughot
tawassul itu berarti permintaan/permohonan. (Lihat Kamus Arab Melayu – Idris Al
Marbawi Hal. 389)
Sedangkan wasilah (وَسِيلَة) yang jamaknya
Wasaa-ilu (وَسَائِلُ) berati
Wasithoh (وَاسِطَة) atau jalan.
(Kamus Arab Melayu – Idris Al Marbawi Hal. 389)
Pengertian
istilahy ialah misalnya seseorang bertawassul dengan sesuatu, maksudnya membuat
sesuatu menjadi perantara atau alat agar sampai kepada yang dimaksud atau yang
dituju.
Suatu
contoh yang mudah, misalnya seorang ingin mendapat-kan atau menganbil buah yang berada di suatu pohon
yang agak tinggi, kemudian orang itu menggunakan galah untuk mendapat-kannya, maka galah tersebut sebagai wasilah untuk mendapatkan
buah tadi.
Contoh lain
yang gampang, misalnya seseorang yang akan memperbaiki atap rumahnya yang bocor
ketika hujan, untuk naik sampai ke atap yang bocor, orang itu harus menggunakan
tangga. Maka tangga tadi sebagai wasilah untuk naik. Berarti orang tadi
bertawassul dengan tangga agar bisa naik ke atap rumahnya.
Dalam
pembahasan di sini yang dimaksudkan tawassul adalah yang berkaitan dengan doa
(permohonan kepada AllohI ). Sebab dalam berdoa dengan menggunakan wasilah (perantara)
atau ber-tawassul itu ada pendapat yang membolehkan dan ada
pula pendapat yang melarang. Pada pembahasan ini ingin kami kemukakan
dasar-dasar bolehnya tawassul.
Macam-macam
tawassul dalam berdoa dan dasar-dasarnya :
Berdoa kepada Alloh I dengan
tawassul itu ada beberapa macam. Yang antara lain :
1.
Tawassul dengan menggunakan Asmaul Husna.
Contoh doa yang tawassul dengan
Asmaul Husna :
a.
|
اللهم
يا واحـد يا احــد, يا واجــد يا جـــواد, صل وســلـم وبارك على ســيدنا
محمدوعـلـى ال ســيدنا محمــد, فى كل
لمحة ونفس بعدد معلومات الله وفيوضاته
وامداده.
|
b.
|
اللهم بحق اسمك الاعظم وبجاه سيدنامحمدe وببركة غوث هذاالزمان ..... الخ
|
Dasarnya
:
- Al-Qur’an surat Al A’rof : 180 disebut
sebagai berikut :
وَلله ِ
الأَسْمَآءُ الْحُسْنَى فَــادْعُوهُ بِها (الاعراف : 180)
Artinya : “Alloh mempunyai Asma’ul Husna
(nama-nama yang baik) maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna
itu”.
- Rosululloh e sendiri
berdoa dengan bertawassul menggunakan Asmaul Husna. Seperti doa Rosululloh
di bawah ini :
اللهم
انى اسئلك يا الله الواحد الصمد الذى لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا احد ان تغفر
لى ذنوبى انك انت الغفور الرحيم. فقال رسول الله e: قد غفر
له قد غفر له (رواه ابو داود
والنساء واحمد بسند صحيح)
اللهم
بعلمك الغيب وقدرتك على الخلق احينى ما علمت الحياة خيرا الى وتوفنى اذا كانت
الوفاة خيرا لى..... (رواه النسائى والحاكم)
2.
Wasilah dengan pribadi
Rosuululloh e
Seperti pernah diceritakan dalam hadits shohih
Bukhori sebagai berikut :
عن انس رضى الله عنه ان رجلا دخل يوم الجمعة من باب
كان وجاه المنبر ورسول e قائم
يخطب. فقال يارسول الله هلكت المواشى
وانقطعت السبل وادع الله يـغيــتنا. قال فرفع رسول الله e بيده فقال : اللهم اسقنا,
اسقنا, اسقنا, قال انس ولا والله مانرى فى السماء من سحاب ولا قزعة ولا شيئا ما
بيننا وبـين سلع من بيتٍ ولادارٍ. قال : فطلعت من وراءه سحابة مثل الترس. فلما
توسّطت السماء انتشرت ثم امْطرتْ و
اAda seorang
laki-laki sambil
berdiri matur kepada Nabi :
Hai Rosululloh ! telah banyak ternak yang rusak dan putus jalan, maka tolonglah
do’akan kepada Alloh kiranya menurunkan hujan !. Lalu Rosululloh e mengangkat tangan lalu berdoa : “Yaa Alloh !
turunkanlah hujan, Ya Alloh ! turunkanlah hujan, Ya Alloh ! siramilah kami (HR.
Bukhori).
Anas bin Malik berkata : Demi Alloh kami tidak
menyaksikan awan atau potongan-potongan awan yang berserakan di langit, dan tak
ada sesuatu antara kami dan antara sal’un
(nama gunung di madinah) tak ada rumah. Anas berkata : tiba-tiba
menautlah dari balik gunung itu awan yang serupa dengan perisai, ketika sampai
dipertengahan langit, tersebarlah awan itu kemudian turunlah hujan, Demi Alloh kami
tidak menyaksikan matahari selama enam hari (seminggu). Kemudian masuklah seseorang dari pintu selama
itu juga pada Jum’at yang selanjutnya, dan Rosululloh e
berkhutbah sambil
berdiri, maka ia menghadap sambil berdiri, seraya berkata : Wahai Rosululloh,
hampir hancur harta benda, terputuslah jalan-jalan maka berdoalah kepada Alloh
agar menghentikan hujan. (Anas) berkata : Maka Rosululloh mengangkat kedua tangannya seara berdoa : Ya Alloh
turunkanlah hujan ini di atas tumpukan-tumpukan pasir, di atas gunung-gunung,
di atas benteng-benteng dan tak terlalu tinggi, di lembah-lembah dan tempat
tumpuhnya pepohonan. (Anas) berkata : maka terhentilah hujan dan kami keluar di
bawah sinar matahari. (HR. Bukhori)
ان رجلا ضرير البصر
اتى النبى eفقال
: ادع الله ان يعافينى. قال ان شئت دعوت وان شئت صبرت فهو خير لك. قال فادعه. فأمر
أن يتوضأ فيحسن وضوئه ويدعو بهذا الدعاء. اللهم
انى اسئلك وأتوجه اليك بنبيك محمد
الرحمة انى توجهت بك الى ربى فى حاجتى هذه لتـقضى لى. اللهم فشفعه فى (رواه
الترمذى)
Artinya : Bahwa seorang laki-laki yang sakit mata
datang kepada Rosululloh e sambil
berkata : Ya Rosululloh, mohonkanlah kepada Alloh untuk saya supaya
menyembuhkan saya. Beliau menjawab : Kalau kau mau
saya doakan, tapi kalau mau sabar, itu lebih baik. Laki-laki itu menjawab : doakanlah
saya. Maka Rosululloh e menyuruhnya
berwudlu dengan baik. Maka berwudlulah orang tersebut dengan baik. Dan kemudian
berdoa dengan doa ini ; Ya Alloh sesungguhnya saya menghadap kepadamu
(tawassul) dengan Nabi-Mu. Sesungguhnya saya menghadap Tuhanku dengan Engkau
(Ya Rosululloh) untuk hajatku ini agar terkabulkan. Ya Alloh berikanlah
syafa’at untukku ! maka itupun kembali bisa melihat (sembuh). (HR. Turmudzi)
عن انس بن مالك tان النبى eقال : اغفر لفاطمة بنت
اسد ووسع عليها مدخلها بحق بنبيك والانبياء الذين من قبلى فانك ارحم الرحمين (رواه الطبرانى
وابن حبان والحاكم)
Artinya : Dari
Anas bin Malik t, bahwasanya Nabi e berdoa : (Ya Alloh) Ampunilah
Fatimah binti Asad dan luaskanlah tempat masuk/kuburnya dengan hak Nabi-Mu dan
para Nabi sebelumku, sungguh Kau yang paling Penyayang dari sekalian Penyayang.
(HR. Thobroni, Ibnu Hibban dan Hakim)
3.
Wasilah Dengan Para Sholihin
Bertawassul dalam berdoa dengan
para sholihin (selain Rosululloh e) seperti tersebut dalam hadits Bukhori, bahwa
Sayyina Umar t pernah bertawassul dengan paman Nabi e (Abbas bin Abdul Mutholib) seperti hadits berikut
:
عن
انس ان عمر بن الخطاب tكان
اذا قحطوا استشقى بالعباس بن عبد المطلب
فقال : اللهم كنا نتوسل اليك بنبيك فتسقينا وانا نتوسل اليك بعم نبينا
فاسقنا فيسقون (رواه البخارى)
Artinya : Dari
Anas, sesungguhnya Umar bin Khottob t ketika terjadi kemarau panjang beliau minta hujan
(kepada Alloh) bertawassul dengan Abbas bin Abdul Mutholib. Beliau berdoa : Ya
Alloh, kami pernah bertawassul kepadamu dengan Nabi kami, maka kau telah
menurunkan hujan dan (sekarang) sesungguhnya kami tawaasul kepada-Mu dengan
paman Nabi kami (Abbas), maka turunlah hujan kepada kami. Kemudian mereka
dituruni hujan. (HR.
Bukhori)
4.
Tawassul Dengan Amal Sholeh
Dalam sebuah hadits yang cukup
panjang yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dari sanad Abdulloh
bin Umar t, Rosululloh e pernah menghikayahkan tentang orang pada zaman
dahulu yang tertutup batu dalam sebuah gua. Ketiga orang tadi baru bisa keluar
dari gua setelah berdoa kepada Alloh I dengan bertawassul dengan amal-amal mereka yang
sholeh. Untuk jelasnya ada baiknya jika haditsnya dituturkan dengan lengkap
sebagi berikut :
عن عبد الله ابن عمر بن الخطاب tقال
: سمعت رسول الله e يقول : انطلق ثلاث نفر ممن كان قبلكم حتى اواهم المبيت الى غار
فدخلوه فانحدرت صخرة من الجبال فسدت عليهم الغار فقالوا انه لاينجيكم من هذه
الصخرة الا ان تدعوالله بصالح اعمالكم.
Artinya : Abdulloh bin Umar bin Khottob t berkata : Saya telah mendengar Rosululloh e bersabda : Terjadi pada orang dahulu sebelum kamu,
tiga orang berjalan-jalan (bepergian), karena suatu sebab mereka lalu bermalam
di sebuah gua (maksudnya hendak beristirahat). Maka ketika mereka masuk gua
itu, tiba-tiba ada batu besar jatuh dari atas gunung tepat pada pintu gua itu,
maka gua tertutup dan ketiganya tidak dapat keluar. Kemudian mereka saling
berpendapat ; sesungguhnya kamu semua tidak akan bisa selamat dari batu ini kecuali jika kamu mau
berdoa kepada Alloh dengan perantara amal sholehmu masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar