بِسْمِ اللهِ الرَّحْـمَنِ
الرَّحِيْمِ
لاَتَسْتَغْرِبْ
وُقُوْعَ الاَكْدَارِ مَا دُمْتَ فىِ هَذِهِ الدَّارِ
Diperingatkan
oleh Mushonnef, jangan sampai menganggap ganjil atau janggal terhadap adanya
kekeruhan selagi kita masih berada di dunia yang fanak ini. jadi selama kita
masih ada di dunia ini pasti menemui kekeruhan-kekeruhan sedikit atau banyak,
kekeruhan soal moril atau soal materiil, secara langsung atau tidak langsung.
فَإِنَّهَا ماَ
اَبْرَزَتْ إِلاََّماَهُوَ مُسْتَحِقٌ وَصْفِهَا وَوَاجِبُ نَعْتِهَا
Sebab,
ya memang kekeruhan itu merupakan pembawaan dari dunia. Hidup di dunia ya
kekeruhan itu. Orang hidup di dunia kok tidak mau mengalami keruh, itu tidak
mungkin terjadi!. Setengah dari pada hikmahnya dunia dibuat begitu keruh oleh
Alloh SWT nanti diterangkan.
وَمِنْ كَلاَمِ جَعْفَرِ
الصِّادِقِ رَضِى الله ُ عَنْهُ :مَنْ طَلَبَ مَا لَمْ يُخْلَقْ اَتْعَبَ نَفْسَهُ
وَلَمْ يُرْزَقْ, قِيْلَ لَهُ وَمَا ذَاكَ :قَالَ الرَّاحَةُ فِى الدُّنْيَا
Dawuhnya
Sayyidinaa Ja'far Shodiq beliau juga dhurriyyah Sayyidinaa Ali “barang siapa
mencari barang yang tidak diciptakan, tidak dibuat oleh Alloh SWT, itu hanya
menyusahkan membuat dirinya capai dan tidak akan berhasil “Syekh Jafar Shodiq
ditanya apa itu barang yang tidak diciptakan Alloh ?. jawabnya : “Ar-rohah
fid-dunya”. Ingin enak dan kepenak di dunia.
Jadi orang hidup di dunia, kok! hanya ingin enak dan
kepenak saja, itu tidak mungkin. Mustahil dan usaha barang yang mustahil, tuwas
(Cuma) buang-buang waktu dan tenaga percuma, tanpa guna tanpa hasil!
فَيَنْبَغِى
لِلْمُرِيْدِ الصَّادِقِ اَنْ يَلْتَفِتَ لِذَالِكَ وَيَجِدُ فِى السَّيْرِ حَتَّى
تَطْلُعَ عَلَيْهِ شَمْسُ الْعَرِفَةِ فَيَنْمَحِى عَنْهُ وُجُوْدُ الاَغْيَارِ
وَتَزُوْلُ عَنْهُ اْلاَكْدَارُ بِمُشَاهَدَةِ العَزِيْزِ الْغَفَّارِ
Kalau
begitu, seharusnya kita tidak boleh hanya memperhatikan ingin enak dan kepenak
saja di dunia, tapi harus terus jalan! jalan terus melalui kekeruhan-kekeruhan
hidup, melalui liku-liku suka dan duka, melalui bermacam-macam rintangan dan
kesulitan, jalan terus maju FAFIRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW ! Kalau kita sudah
dapat sowan kehadapan Alloh SWT wa Rosuulihi SAW.... “fayunmakaa ‘anhu wujuudul
aghyaari”. Apabila kita sudah berada dihadrotulloh, disana akan lenyap
kebutekan-kebutekan, akan menjadi hilang kekeruhan-kekeruhan, berganti dengan
suasana ceriang-cemerlang dengan memperoleh sinar cahaya “matahari ma’rifah
kesadaran”. Adanya kita senantiasa dalam suasana syuuhud, sowan dihadapan Alloh
SWT, Alloh Maha Luhur Maha Ghofar Maha Pengampun dosa-dosa. Apabila kita sudah
senantiasa berada di hadapan Alloh SWT, hilanglah semua kekeruhan-kekeruhan dan
kesulitan-kesulitan dalam hidup didunia ini. Mengapa tidak?. Karena dia orang
yang senantiasa dihadapan Alloh SWT itu senantiasa merasa puas, senantiasa
ridlo kepada Alloh SWT. Dia sebagai hamba, dan Alloh adalah Tuhannya. Segala
sesuatu yang dibuat oleh Tuhannya terhadap hamba-Nya, jika dia orang adalah
hamba yang sungguh-sungguh, otomatis senantiasa puas, senantiasa gembira
diperbuat apa saja. Bahkan dirugikan sekalipun. Justru yang memperbuat itu
Tuhannya yang rohman-rohim, dia senantiasa ridlo dan puas.
Tapi
kalau orang belum bisa sowan dihadapan Alloh SWT, sekalipun disisinya serba ada
serba otomatis serba, serba berlimpah-limpah, serba... serba.., serba tapi
justru makin banyak serba-serbi, ini itunya, justru makin
banyak mendatangkan kekeruhan-kekeruhan! justru makin keruh! Mengapa tidak?.
Karena orang makin banyak hartanya, makin banyak dunianya, makin pusinglah dia
memikirkan agar hartanya terus bertambah-tambah lagi, agar hartanya aman dan
selamat dari gangguan-gangguan, agar usahanya makin lancar. Dia memikirkan
bagaimana agar pegawai-pegawai dan para pembantunya tidak menyalah gunakan
tidak menyeleweng. Dia di samping itu semua otomatis senantiasa menginginkan
keadaan yang lebih tinggi lagi Ngongso-ongso. Ingin memiliki apa-apa yang lebih
atas dari apa yang sudah dimiliki sekarang, itu pasti. Meributkan pikirannya!
Pokoknya makin banyak dunianya makin repot. Lahiriyah maupun batiniyah! Banyak
lamunan-lamunan yang justru membikin makin repot makin keruhnya dirinya
sendiri!.
Tapi
para hadirin-hadirot kalau orang sudah senantiasa sowan dihadrotulloh
senantiasa sadar kepada Alloh wa Rosuulihi SAW otomatis segala
kekeruhan-kekeruhan itu hilang dengan izin Alloh. Otomatis kalau dia diberi
oleh Alloh SWT.... dia merasa puas sekali. Puas, bukan karena memperoleh
peparing pemberian Alloh itu, tapi puas karena dia diberi oleh Tuhannya yang
senantiasa dia rindukan.Tuhannya yang senantiasa kasih sayang kepada hamba-Nya.
Kalau dia melakukan sesuatu perbuatan atau mengalami keadaan-keadaan yang dia
tidak inginkan, kalau dia dicoba menghadapi keadaan-keadaan yang tidak dia
inginkan ... dia tetap, gembira sebab yang mencoba yang menguji adalah
Tuhannya. Tuhannya yang selalu dia cintai. Otomatis senantiasa... senantiasa
ayem tentrem. Tidak ada sama sekali yang ditakuti dan yang dikawatirkan. Sebab
dia selalu menyadar dan gembira bahwa semuanya di tangan Tuhan.
Para hadirin-hadirot, kita masing-masing di mana tempat
kita ini. Mari kita koreksi!
وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ
آمِنَا....ال عمران : ٩٧
(Barang siapa yang mau masuk ke maqom Ibrohim, “maqom
Ibrohim” yang sesungguhnya bukan maqom yang ada didekat Ka’bah itu, tetapi yang
sesungguhnya adalah dihadirot nahi wa robbi. Yah, tempat yang di dekat Ka’bah
itu adalah suatu gambaran atau suatu tanda. Tapi maqom yang sesungguhnya adalah
maqom khillah “maqom kekasih”. Barang siapa yang mau ikut masuk di maqom
kekasih, kekasih Tuhan,..”kaana aanlinan” dia. pasti aman).
Pasti aman. Mengapa tidak? karena, dia dikasih
disayang oleh Alloh SWT. Dan segala sesuatu dari Alloh SWT. Baik itu aman atau
tidak aman adalah ditangan Alloh SWT.
Para hadirin-hadirot! Kita akhir-akhir ini, terutama soal
ekonomi, soal ini soal itu, makin banyak yang membutkan batiniyah maupun
lahiriyah. Para hadirin-hadirot, ya begini inilah
dunia!. Dunia! Kalau kita tidak ingin kalang kabut, kita harus cepet-cepat
FAFIRRUU ILALLOHI WA ROSUULULLOOH SAW ! Sowan dihadapan Alloh SWT. Sekalipun
oleh orang lain lahiriyah kita dipandang jungkir balik, saking repotnya, tapi
kalau kita mau sowan senantiasa kehadirat Alloh SWT, pasti kita akan ayem
tentrem aman, dunia dan akhirot. Ya mudah-mudahan para hadirin-hadirot dibidang
doa kita diridloi Alloh SWT. Amiin!.
Para hadirin-hadirot! Orang di dunia yang masih
senantiasa terpengaruh oleh keruhnya dunia, yang sudah begitu sambat-sambat dan
sudah tidak mampu menahan deritanya, tapi kalau dia tidak mau cepat-cepat
mengungsi ketempat yang aman, yaitu “hadrotulloh” para hadirin-hadirot,
lebih-lebih kalau sudah didatangi Malaikat Izroil, jauh lebih keruh, para
hadirin-hadirot. Oleh karena itu mari kita cepat-cepat sowan dihadapan Alloh
SWT, kita mengikuti masuk ke dalam “maqomnya Nabi Ibrohim” yaitu “maqom kekasih
Alloh wa rosuulullooh saw”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar